Hai, bagaimana rasanya hari anda setelah tidak bersama saya?
Sepertinya makin menyenangkan terlihat dari cara anda berbicara dan menghujat saya kini.
Taukah? Ribuan gumpal sakit di hati semakin menenggelamkan saya dalam kecewa.
Ya, kecewa.
Kecewa menjadi yang demikian tidak berharganya untuk anda yaa meskipun benar saya sudah terdaftar dalam deretan masa lalu anda.

Ayo maki saya terus. Keluarkan semua serapah itu.
Selagi hati ini masih lumayan sakit mendengar semuanya, jadi anda tidak akan sia-sia menyemburkan semua cerca.
Saya kan batu, robot mungkin. Atau apalah sesuka anda mengumpamakan sampah ini.
Sudah cukup semua rasa sayang yang bertahun itu, mungkin ini saatnya semua berganti kenyataan bahwa saya ternyata sesuatu yang harus dibasmi, dihancurkan.

Anda tahu? Saya kini baru mengenal lagi semua benar dan salah.
Benar yang memang benar dan salah yang mutlak tidak bisa menjadi benar.
Seperti biasa, saya belajar sendiri tanpa ditopang ataupun ditemani. Kan anda sudah tau, saya bertemankan masalah.
Sedikit demi sedikit saya mulai mencintai mereka yang karena adanya saya bisa menjadi sekuat ini.
Jangan ingkari bahwa sebagian dari hati keras itu masih mengakui bahwa saya hebat :)

Kecewa, amarah, sedih, putus asa mereka begitu sempurna saat ini melumuri hati saya.
Maka terimakasih untuk anda yang begitu mampu mendedikasikan semua itu untuk saya kini. Masih ditambah lagi berjuta cerca, ya itu saya lumat habis-habis tanpa lagi bisa mengeluh. Saya sudah biasa! Sudah terlalu biasa lebih tepatnya.
Mungkin anda kesal saat ini saya masih bisa menghadapi semuanya dengan tawa.
Jangan kesal dong, saya yakin anda pasti tau pasti tawa itu hanya ungkapan lain dari kesedihan hati saya.

Sudah, sudah, sudah.
Semua rasa sayang yang ada bertahun dan mengalir terus itu kini perlahan saya coba racuni semuanya dengan kebencian.
Saya tidak akan kalah hanya karena cinta. Apalagi jatuh terus hancur.
Anda tau kan begitu banyak yang sudah saya lewati agar tetap bisa berdiri sampai nyaris 20 tahun ini.
Tidak mungkin semua peluh itu terbuang sia-sia hanya karena 1 hal yang paling ringan dari semuanya.
Jika anda mengharapkan saya menangis, saya sudah menangis.
Bahkan lebih sering dan dalam dari yang anda fikirkan. Tak terhitung, terlalu banyak dan panjang.

Biarkan saya kini menghibur diri dengan segala cara. Persetan dengan kalian yang menghakimi antara benar atau salah.
Saya tidak peduli. Toh kalian bicara dengan keadaan yang jauh dari mengerti.
Kalian kan tidak mengerti ketika pada akhirnya saya bisa tertawa meskipun diantara setan.
Hikmahnya adalah saya akhirnya bisa pergi dari penat ini sekejap saja.
Menjadi salah atau benar bukan menjadi tujuan utama saya dalam menenggelamkan diri bersama botol-botol itu kemarin malam dan mungkin malam ini.
Saya hanya ingin menutup semua ini dengan tawa.
Bukan dengan sedih atau kesakitan yang panjang.
Tepatnya saat ini saya tidak ingin terbodohi dengan ungkapan panjang sebuah penyesalan.

Semoga kalian mengerti, terutama anda si keras :)

0 comments:

Post a Comment

Followers

Peoples Come

Find Any Blogs