Dendam
Terlalu sulit kini untuk diredam
Dengan suasana hati yang kian suram
Ditambah harga diri yang terkoyak dalam

Sakit
Terjebak dalam alur yang kian pahit
Menikmati simpang siur hujat yang semakin sengit
Melawan arogansi pemikir-pemikir sempit

Kesal
Air mata tak turun lagi, dia tersumpal
Maaf tak lagi mudah diucap dalam lafal
Kebencian mulai berkuasa menuju kekal

Senang
Mari berpesta untuk sang pemenang
Dengan tutur halus yang menggonggong
Silahkan tertawa dengan kebusukan yang menggenang

Doa
Dipersembahkan khusus dari hati yang terluka
Untuk siapa yang tak kenal peka
Bermodal asumsi tanpa fakta
Semoga kelak masih bisa menusuk dengan kata
Saat lidah tersengal luka dan air mata
Semoga



Keras, susah untuk ditembus
Retori berlogika menjadi keyakinan berarus
Hati dan bahagia diri kian tak terurus
Membela prinsip adalah sebuah harus

Egois, Arogan
Tertancap kian dalam menjadi slogan
Tidak pernah bertanya namun selalu menagih jawaban
Ayo katakan memang saya terlalu memuakkan

Jauh dari akal
Ucapan semua kawan dibuat tersumpal
Saat segala nasihat disambut dengan kesal
Ego diri yang sesat menjadi sebuah bekal, kekal
Distorsi nafsu diri bermain total
Semoga dengan segala kebodohannya, batu ini tidak tercekal sesal

Followers

Peoples Come

Find Any Blogs