Kamu tidak pernah punya kesempatan untuk menjadi orang jahat

Berbeda dengan aku bukan?
Urat dan ambisi ini begitu terlihat dari tangan yang senantiasa mengepal dan deru nafas yang tak bersahabat
Bahkan aku kadang malu untuk sekedar menatap orang baik, karena aku begitu hina dibayangi kotoran

Pernahkah kau iri denganku?
Dengan aku yang kian akrab dengan hujatan karena begitu jahatnya aku
Kian hari aku makin merasa seperti anjing yang menggonggong karena paksaan sang tuan
Tapi tatap mataku, adakah segaris sinar yang tampak bahwa aku berniat melukaimu?
Namun sepertinya kebaikan mu terlalu sempurna hingga membimbing kebencian itu tumbuh untuk memberantas aku sang jahat

Dengan kejahatanku aku tumbuh tanpa takut dan kian bengis dalam menghadapi luka
Kamu tahu? aku takut banyak orang baik yang tertawa saat si jahat duduk mati karena terluka
Aku berjalan tanpa takut tersandung, aku menyambut ketidak adilan dengan serapah
Namun tahukah kamu? si jahat ini pun masih diberi karunia kasih oleh Tuhan-nya
Dia masih bisa mengendurkan sedikit uratnya untuk seporsi hati yang dia sayangi.
Apakah sempurnanya kebaikan-mu tak mampu merekam sedikit upaya dari si jahat untuk mengasihi?

Sepertinya dunia ini memang drama paling besar dengan Tuhan sebagai sutradara paling ternama
Karena ada aku sang antagonis dan ada kamu sang protagonis
Aku sudah biasa ditikam sinisnya mata dari pendukung sang protagonis
Sepertinya aku bangga karena kekuatan-ku yang bertumbuh dengan ditempa sejuta luka
Namun di belakang panggung sang pemeran antagonis ini melihat bagaimana si baik melatih tangis agar peran protagonis bisa ia sampaikan dengan baik.

Sungguh bukan aku yang ingin menjadi orang jahat
Aku hanya ingin melindungi jiwa dan raga titipan Tuhan ini agar tidak hancur
Aku melindunginya sendiri, karena wajahku tak mampu bermelas untuk mengemis bantuan
Berbeda dengan-mu hai orang baik,
Betapa banyak tangan yang datang saat kau bahkan mulai terisak
Betapa hebatnya Tuhan menempatkan karunia kepadamu

Jangalah lupa berterimakasih wahai sahabatku si baik
Tuhan begitu baiknya kepadamu
Adakah orang yang tidak percaya pada semua ucapanmu?
Adakah orang yang tidak melindungimu saat kamu dalam bahaya?
Adakah orang yang tega untuk menuduhmu bersalah?
Adakah orang yang mampu membencimu?
Bahkan aku si jahat pun tak mampu melakukan semua itu.

Sekarang aku akan membuat penyesalan
Aku akui ini adalah tindakan terbodoh yang aku lakukan
Aku menyesal pernah menempatkan si jahat menjadi sahabat untuk si baik
Aku kini kasihan untuk diriku sendiri
Kasihan melihat diriku yang kini terhina atas keserakahanmu dalam kebaikan
Belum cukupkah berjuta orang baik menjadi malaikat yang setia untukmu?
Haruskah mungkin kau ambil juga yang segelintir milikku?
Atau mungkin kewajibanmu sebagai orang baik untuk membunuh aku si jahat?

Baiklah baik
Aku tak akan membela diri lagi dengan sedikit kenyataan yang aku punya
Aku terlalu kotor untuk lebih dipercaya dari si baik
Lagipula aku kini sudah semakin lelah dengan keberanianku
Biarkan malam ini aku menunduk dulu sejenak dalam tangis yang panjang dan sepi
Aku ingin membenahi dulu luka ini sebentar

Aku menyerang semua ketidak-adilan tetapi bukan menyerang sahabatku
Aku meludahi semua kebohongan tetapi bukan meludahi wajah yang aku kasihi
Selamat kamu orang baik pertama yang membuat si jahat ini nyaris hancur
Sekali lagi aku ingatkan, jangan lupa berterimakasih.
Berterimakasih untuk apa dan siapa saja yang selalu datang untuk menyenangkan hatimu.

:)





0 comments:

Post a Comment

Followers

Peoples Come

Find Any Blogs