Sepertinya aku pernah berada disini
Bagian terpahit dari sebuah puing mimpi
Yang pernah dengan berani aku lewati
Namun aku terjatuh lagi disini
Dengan sendiri tanpa akhir
Aku selalu berteriak dalam panjangnya syair
Dalam harap yang hanya terbungkam mustahil untuk lahir
Masih mencoba mengais manisnya getir
Maaf Tuhanku,
Untuk dejavu kali ini aku marah dan mengadu
Haruskah membusuk diantara berjuta sembilu?
Setidaknya disaat aku baru saja sembuh dari sedu sedan itu
Selalu tangguh berdiri tak takut mati
Meski pernah berlari dan coba hindari hingga nyaris mati
Tuhan tidak cukup berbaik hati
Aku masih harus begini, sampai aku benci untuk bermimpi.